Harga Kaca Terbaru Oktober 2024 untuk Konstruksi "Berbagai Jenis Populer & Ukuran"
Selain semen, kayu, dan genteng. Kaca, merupakan salah satu bahan utama yang juga selalu digunakan sebagai pelengkap untuk membuat sebuah konstruksi bangunan terkini. Agar konstruksi bangunan tersebut dapat tampil lebih impresif dan fungsional.
Tersedia, dan kini dapat dibeli baik melalui toko konstruksi reguler (offline) maupun online dengan mudah dan cepat. Postingan kali ini akan menyajikan informasi harga kaca konstruksi dari berbagai pilihan jenis dan ukuran.
Setelah mengetahui informasi harga kaca terbaru secara lengkap melalui Dataarsitek. Harapannya, dapat mempermudah Anda dalam menentukan kaca konstruksi terbaik yang sesuai dengan kebutuhan dan budget yang Anda miliki saat ini.
Jadi tetaplah bersama saya di sini, untuk membaca seluruh informasi harga kaca 2024 terlengkap ini hingga selesai.
Setelah membaca seluruh isi postingan ini saya berharap Anda dapat dengan mudah memilih jenis kaca mana yang terbaik menurut Anda. Anda juga dapat memperkirakan berapa biaya yang perlu dipersiapkan untuk melakukan pembelian kaca konstruksi bangunan.
Tersedia, dan kini dapat dibeli baik melalui toko konstruksi reguler (offline) maupun online dengan mudah dan cepat. Postingan kali ini akan menyajikan informasi harga kaca konstruksi dari berbagai pilihan jenis dan ukuran.
Setelah mengetahui informasi harga kaca terbaru secara lengkap melalui Dataarsitek. Harapannya, dapat mempermudah Anda dalam menentukan kaca konstruksi terbaik yang sesuai dengan kebutuhan dan budget yang Anda miliki saat ini.
Jadi tetaplah bersama saya di sini, untuk membaca seluruh informasi harga kaca 2024 terlengkap ini hingga selesai.
Kaca Konstruksi Bangunan "Bahan & Proses Pembuatannya"
Bahan-bahan untuk Membuat Kaca
Dalam sebuah konstruksi bangunan, bereksplorasi pada material yang dipilih seperti material kaca, terbukti cukup efektif membuat konstruksi menjadi sangat khas, unik atau bahkan modern.
Material kaca umumnya dibuat dari silika (SiO2), campuran batu pasir dengan fluks yang menghasilkan kekentalan dan tilik leleh yang tidak terlalu tinggi, dan diperkuat dengan bahan stabilisator.
Di dalam material kaca juga terdapat bahan yang bersifat cair memiliki kepadatan tinggi, struktur amorf, serta atom-atom yang dapat membentuk suatu jalinan yang beraturan, seperti kristal, atau juga dikenal sebagai gllass.
Kaca konstruksi yang juga sering digunakan sebagai kaca lampu, dan botol, adalah kategori kaca sodalime dibuat dari bahan silika (SiO2), fluks soda, (Na2O) dan stabilisator lime atau tanah liat kapur (CaO) dengan magnesia MgO yang sedikit dicampur dengan alumina (Al2O2).
Sementara untuk menghasilkan warna pada kaca ada banyak campuran bahan yang digunakan. Jika anda tertarik mengetahui lebih jauh bahan apa saja yang digunakan untuk membuat kaca, Anda dapat membacanya melalui : (wikipedia).
Tahapan atau Proses Pembuatan Kaca
Sebelum benar-benar menjadi kaca yang sempurna untuk berbagai keperluan, salah satunya untuk keperluan konstruksi bangunan. Ada 10 langkah yang perlu dilakukan untuk memulai proses pembuatan dari awal hingga selesai. Diantaranya adalah :
- Memulai transportasi bahan baku kaca ke pabrik
- Pengaturan ukuran bahan baku kaca
- Penimbunan bahan baku kaca
- Pengangkutan, penimbangan dan pencampuran bahan baku dan pemuatannya ke tanur kaca
- Pengolahan bahan bakar untuk mencapai suhu yang diperlukan bagi pembentukkan kaca
- Reaksi pembentukkan kaca di dalam tanur
- Penghematan kalor melalui regenarasi dan rekuparasi
- Pembuatan bentuk produk kaca
- Penyaringan produk kaca
- Penyelesaian produk kaca
Material kaca dibuat melalui beberapa proses, diantaranya adalah :
Kaca dibuat melalui beberapa proses yang cukup panjang, beikut ini proses produksi kaca yang diterapkan oleh PT. Asahimas Flat Glass Tbk. (AMFG) :
Pada bagian awal untuk memproduksi kaca, perusahaan Ashimas melakukan proses pencampuran bahan baku terlebih dahulu. Proses pencampuran ini dibagi menjadi dua tahap yaitu pencampuran materal menjadi mixed batch dan pencampuran mixed batc dengan culled.
Pencampuran antara materal menjadi mixed batch
Beberapa material atau bahan utama seperti silika sand, dolomite, soda ash, lime stone, feld spar,salt cake, colorant dan lain-lain sesuai dengan kaca yang akan diproduksi dicampur menggunakan alat mixer berbentuk turbin.
Proses mixing berlangsung selama 4 menit yang dibagi menjadi 2 tahap, mixing basah dan mixing kering. Proses mixing kering terjadi pada 1 menit pertama kemudian dilanjutkan mixing basah dengan penambahan air untuk memperoleh moisture sesuai dengan yang diharapkan yaitu 4,5-5,5%. Sebagian besar alat transportassi material adalah belt conveyer dan bucket elevator.
Pencampuran antara mixed batch dengan cullet
Setelah pencampuran batch selesai dilakukan, batch selanjutnya diangkat oleh belt conveyer dan dibawa oleh bucket elevator menuju ke mixed batch tank. Bersamaan dengan itu cullet yang berasal dari circulating cullet dan foreign cullet juga ditimbang dalam hopper scale. Setelah itu batch dan cullet diangkut dengan belt conveyer dan bucket elevator masuk ke dalam batch dan cullet tank.
Selanjutnya dibawa ke blanket feeder sebelum masuk kedalam melter. Namun apabila terjadi kesalahan proses batch yang dapat disebabkan oleh kesalahan scale atau kesalahan operasi maka mixed batch tank harus dikuras dan hasilnya disebut miss batch. Miss batch ini disimpan kemudian diidentifikasi komposisinya melalui laboratorium. Pemakaian miss batch dilakukan secara bertahap dengan berdasarkan kesamaan jenis produk dan kualitasnya.
Melting merupakan proses peleburan batch dan cullet menjadi bentuk yang homogen yang disebut molten glass. Jenis tungku yang digunakan adalah Flat bottom Furnace. Kejadian di fase melting adalah kejadian alamiah, dimana terjadi perubahan fase dari padat ke cair. Beberapa zat berubah dari padat ke gas atau cair ke gas.
Perubahan fase ini sifatnya endothermik atau memerlukan panas/energi. Proses melting memerlukan energi untuk melebur batch dan cullet, energi ini berasal dari pembakaran natural gas dan panas dari molten glass.
Proses peleburan ini menggunakan tanur. Tanur kaca dapat diklasifikasi sebagai tanur periuk atau tanur tangki. Tanur-tanur ini tergolong tanur regenerasi dan beroperasi dalam dua siklus. Suhu tanur yang baru mulai hanya dapat dinaikkan sedikit demi sedikit setiap hari, bergantung pada kemampuan refraktorinya menampung ekspansi.
Bila tanur regenerasi itu sudah dipanaskan, suhunya harus dipertahankan minimal 1200oC setiap waktu. Kebanyakan kalor menghilang melalui radiasi, dan hanya sebagian kecil yang termanfaatkan untuk pencairan.
Proses pembentukan kaca disebut proses drawing yaitu proses untuk membentuk molten glass dari melting menjadi kaca lembaran. Pembentukan kaca ini bisa diatur tebal tipisnya kaca dan lebar kaca yang dibutuhkan.
Secara alamiah, jika molten glass dituangkan ke permukaan yang rata, contoh timah cair. Kaca relatif elastik saat masih berbentuk molten glass, sehingga kaca bisa ditarik dan ditebalkan sesuai keinginan kita, sehingga mendapatkan ketebalan dan lebar kaca yang diiginkan.
Di proses drawing ini kaca dituang ke dalam kolam timah sepanjang +/- 48 meter dan selebar 3 sampai dengan 7 meter, lalu ditarik oleh deretan roll, yang disebut lehr roll, sepanjang +/- 100 meter.
Selama ditarik lehr roll ini, kaca didinginkan sampai siap dipotong. Kaca ini terus menyambung, sehingga disebut sebagai ribbon.
Operasi dalam bath ini secara manual. Pengendalian ribbon hanya dilakukan dengan periscope atau kamera intip di dalam bath. Pengendalian ribbon bisa dimonitor secara lengkap hanya dari meter room bath dan meter room bath satu sisi bath saja. Untuk itu koordinasi antara meter room dari bath sebelah kiri dan kanan harus bagus.
Pada tahap pemotongan kaca mengalami proses pemotongan secara horizontal. Saat lembaran kaca berjalan, sudut pisau pemotong dan kecepatan gerak pisau sudah diatur sedemikian rupa sehingga mendapatkan potongan secara horizontal dan lurus. Pisau pemotong ini disebut cross wise cutter yang diatur oleh pulsa generator.
Kecepatan lehr speed dikonversikan oleh computer (CPU) menjadi suatu sinyal. Sinyal ini dikirimkan ke cross wise cutter dalam bentuk pulsa generator yang berfungsi untuk menyesuaikan kecepatan cutter terhadap kecepatan dalam memotong lembaran kaca sesuai dengan ukuran potongan yang dikehendaki.
Sedangkan untuk pemotongan secara vertikal atau searah digunakan pisau length wise cutter. Untuk memperlancar proses pemotongan kedua pisau ini selalu mengeluarkan kerosene secara otomatik.
Selanjutnya hasil goresan pisau secara horizontal dipatahkan oleh snapping main line. Proses pematahan ini sangat sederhana yaitu roll pematah dibuat sedikit lebih tinggi dari roll lainnya sehingga kaca akan patah. Agar kaca tidak bersinggungan maka kecepatan kaca dibuat dua kali kecepatan lehr sehingga kaca yang sudah terpotong lebih cepat terpisah.
Sedangkan untuk mematahkan hasil goresan pisau secara vertikal digunakan edge snapper yang berupa roda kecil dipasang menggantung diatas permukaan kaca sedikit menekan, sehingga kaca dapat dipatahkan. Untuk memisahkan hasil potongan roda kecil yang arah putarannya agak keluar. Bagian tepi kaca yang sudah patah dibuang terpisah kedalam suatu hopper.
Selanjutnya kaca terus bergerak menuju ke tempat pengambilan sampel (take off sampling). Bila kaca yang digunakan lebih kecil ukurannya maka digunakan longitudinal snapper. Kaca-kaca yang sudah dipotong dengan ukuran yang diinginkan dibersihkan dengan menggunakan udara yang disemprotkan dengan tekanan tertentu.
Kaca dibuat melalui beberapa proses yang cukup panjang, beikut ini proses produksi kaca yang diterapkan oleh PT. Asahimas Flat Glass Tbk. (AMFG) :
- Pencampuran bahan baku
Pada bagian awal untuk memproduksi kaca, perusahaan Ashimas melakukan proses pencampuran bahan baku terlebih dahulu. Proses pencampuran ini dibagi menjadi dua tahap yaitu pencampuran materal menjadi mixed batch dan pencampuran mixed batc dengan culled.
Pencampuran antara materal menjadi mixed batch
Beberapa material atau bahan utama seperti silika sand, dolomite, soda ash, lime stone, feld spar,salt cake, colorant dan lain-lain sesuai dengan kaca yang akan diproduksi dicampur menggunakan alat mixer berbentuk turbin.
Proses mixing berlangsung selama 4 menit yang dibagi menjadi 2 tahap, mixing basah dan mixing kering. Proses mixing kering terjadi pada 1 menit pertama kemudian dilanjutkan mixing basah dengan penambahan air untuk memperoleh moisture sesuai dengan yang diharapkan yaitu 4,5-5,5%. Sebagian besar alat transportassi material adalah belt conveyer dan bucket elevator.
Pencampuran antara mixed batch dengan cullet
Setelah pencampuran batch selesai dilakukan, batch selanjutnya diangkat oleh belt conveyer dan dibawa oleh bucket elevator menuju ke mixed batch tank. Bersamaan dengan itu cullet yang berasal dari circulating cullet dan foreign cullet juga ditimbang dalam hopper scale. Setelah itu batch dan cullet diangkut dengan belt conveyer dan bucket elevator masuk ke dalam batch dan cullet tank.
Selanjutnya dibawa ke blanket feeder sebelum masuk kedalam melter. Namun apabila terjadi kesalahan proses batch yang dapat disebabkan oleh kesalahan scale atau kesalahan operasi maka mixed batch tank harus dikuras dan hasilnya disebut miss batch. Miss batch ini disimpan kemudian diidentifikasi komposisinya melalui laboratorium. Pemakaian miss batch dilakukan secara bertahap dengan berdasarkan kesamaan jenis produk dan kualitasnya.
- Peleburan kaca (melting)
Melting merupakan proses peleburan batch dan cullet menjadi bentuk yang homogen yang disebut molten glass. Jenis tungku yang digunakan adalah Flat bottom Furnace. Kejadian di fase melting adalah kejadian alamiah, dimana terjadi perubahan fase dari padat ke cair. Beberapa zat berubah dari padat ke gas atau cair ke gas.
Perubahan fase ini sifatnya endothermik atau memerlukan panas/energi. Proses melting memerlukan energi untuk melebur batch dan cullet, energi ini berasal dari pembakaran natural gas dan panas dari molten glass.
Proses peleburan ini menggunakan tanur. Tanur kaca dapat diklasifikasi sebagai tanur periuk atau tanur tangki. Tanur-tanur ini tergolong tanur regenerasi dan beroperasi dalam dua siklus. Suhu tanur yang baru mulai hanya dapat dinaikkan sedikit demi sedikit setiap hari, bergantung pada kemampuan refraktorinya menampung ekspansi.
Bila tanur regenerasi itu sudah dipanaskan, suhunya harus dipertahankan minimal 1200oC setiap waktu. Kebanyakan kalor menghilang melalui radiasi, dan hanya sebagian kecil yang termanfaatkan untuk pencairan.
- Pembentukan kaca (drawing)
Proses pembentukan kaca disebut proses drawing yaitu proses untuk membentuk molten glass dari melting menjadi kaca lembaran. Pembentukan kaca ini bisa diatur tebal tipisnya kaca dan lebar kaca yang dibutuhkan.
Secara alamiah, jika molten glass dituangkan ke permukaan yang rata, contoh timah cair. Kaca relatif elastik saat masih berbentuk molten glass, sehingga kaca bisa ditarik dan ditebalkan sesuai keinginan kita, sehingga mendapatkan ketebalan dan lebar kaca yang diiginkan.
Di proses drawing ini kaca dituang ke dalam kolam timah sepanjang +/- 48 meter dan selebar 3 sampai dengan 7 meter, lalu ditarik oleh deretan roll, yang disebut lehr roll, sepanjang +/- 100 meter.
Selama ditarik lehr roll ini, kaca didinginkan sampai siap dipotong. Kaca ini terus menyambung, sehingga disebut sebagai ribbon.
Operasi dalam bath ini secara manual. Pengendalian ribbon hanya dilakukan dengan periscope atau kamera intip di dalam bath. Pengendalian ribbon bisa dimonitor secara lengkap hanya dari meter room bath dan meter room bath satu sisi bath saja. Untuk itu koordinasi antara meter room dari bath sebelah kiri dan kanan harus bagus.
- Pemotongan kaca
Pada tahap pemotongan kaca mengalami proses pemotongan secara horizontal. Saat lembaran kaca berjalan, sudut pisau pemotong dan kecepatan gerak pisau sudah diatur sedemikian rupa sehingga mendapatkan potongan secara horizontal dan lurus. Pisau pemotong ini disebut cross wise cutter yang diatur oleh pulsa generator.
Kecepatan lehr speed dikonversikan oleh computer (CPU) menjadi suatu sinyal. Sinyal ini dikirimkan ke cross wise cutter dalam bentuk pulsa generator yang berfungsi untuk menyesuaikan kecepatan cutter terhadap kecepatan dalam memotong lembaran kaca sesuai dengan ukuran potongan yang dikehendaki.
Sedangkan untuk pemotongan secara vertikal atau searah digunakan pisau length wise cutter. Untuk memperlancar proses pemotongan kedua pisau ini selalu mengeluarkan kerosene secara otomatik.
Selanjutnya hasil goresan pisau secara horizontal dipatahkan oleh snapping main line. Proses pematahan ini sangat sederhana yaitu roll pematah dibuat sedikit lebih tinggi dari roll lainnya sehingga kaca akan patah. Agar kaca tidak bersinggungan maka kecepatan kaca dibuat dua kali kecepatan lehr sehingga kaca yang sudah terpotong lebih cepat terpisah.
Sedangkan untuk mematahkan hasil goresan pisau secara vertikal digunakan edge snapper yang berupa roda kecil dipasang menggantung diatas permukaan kaca sedikit menekan, sehingga kaca dapat dipatahkan. Untuk memisahkan hasil potongan roda kecil yang arah putarannya agak keluar. Bagian tepi kaca yang sudah patah dibuang terpisah kedalam suatu hopper.
Selanjutnya kaca terus bergerak menuju ke tempat pengambilan sampel (take off sampling). Bila kaca yang digunakan lebih kecil ukurannya maka digunakan longitudinal snapper. Kaca-kaca yang sudah dipotong dengan ukuran yang diinginkan dibersihkan dengan menggunakan udara yang disemprotkan dengan tekanan tertentu.
- Proses packing
Proses packing atau pengepakan bertujuan untuk mengemas produk kaca di dalam box atau pallet dan menjaga kualitas produk sampai ke tujuan pengiriman. Proses ini dilakukan oleh packing section.
Nah, bagi Anda tertarik lebih jauh mengetahui seluruh proses pembuatan kaca secara lebih lengkap, silahkan baca : (Makalah Kaca oleh Nadia Ratih : https://goo.gl/kyZLqF )
Pilihan Jenis-jenis Kaca Populer yang Direkomendasikan untuk Suatu Konstruksi
Kaca Forming, adalah jenis kaca yang dilebur atau dipanaskan kemudian dicetak sesuai model yang diinginkan.
Kaca Es, adalah jenis kaca ini agak buram dan tidak terlalu tembus pandang,dengan warna umumnya netral atau putih, tetapi ada juga yang warna-warni.
Kaca Melton, adalah jenis kaca yang permukaannya memiliki beraneka ragam tekstur, hingga berbentuk dan agak timbul, atau tampak seperti diukir.
Kaca Sandblasting, ini adalah jenis kaca yang sedikit buram dengan tekstur permukaan halus dan warna agak ke abu-abuan.
Kaca Patri, Kaca ini dirakit dengan timah atau kuningan yang membentuk sebuah desain dengan sistem patrian. Kaca Patri atau Stained Glass banyak menghiasi rumah ibadah, juga rumah pribadi.
Permukaan kaca ini tampak seperti dilukis warna-warni, hingga membiaskan warna ke dalam ruangan bila diterpa sinar mentari keindahannya juga akan tampak pada malam hari dengan pantulan sinar lampu dari dalam bangunan atau rumah.
Kaca Raindown, Populer untuk menghiasi interior properti komersial, jenis kaca ini seperti dialiri air pada permukaannya, seolah menghadirkanekosistem air di dalam ruangan, Bersifat tidak tembus pandang, kaca ini bisa menjadi partisi atau penghias di ruangan.
Kaca Rayben, adalah jenis kaca float yang diberi warna dengan menambahkan sedikit logam pewarna seperti kobalt, besi, silenium, dan sebagainya pada bahan baku kaca.
Kaca Bening, Sering dikenal juga dengan sebutan float glass. Kaca bening adalah jenis kaca tidak berwarna, memiliki permukaan yang sangat bersih, rata dan bebas distorsi.
Ketersediaan Ukuran Kaca yang Bisa Dipilih
- Pilihan ukuran & perkiraan harga kaca clear, warna dan es
Tipe & Ukuran | Perkiraan harga perlembar |
Polos 2mm 48″x20″ (122cm x 50,8cm) | Rp. 190.000 |
Polos 3mm 60″x48″ (153cm x 122cm) | Rp. 1.285.000 |
Polos 5mm 60″x48″ (153cm x 122cm) | Rp. 160.000 |
Polos 5mm 80″x36″ (203cm x 91,5cm) | Rp. 1.250.000 |
Polos 5mm 80″x40″ (203cm x 102cm) | Rp.75.000 |
Polos 5mm 72″x48″ (183cm x 122cm) | Rp.285.000 |
Polos 5mm 72″x52″ (183cm x 132cm) | Rp.65.000 |
Polos 5mm 80″x60″ (203cm x 153cm) | Rp. 275.000 |
Polos 5mm 96″x72″ (244cm x 183cm) | Rp. 900.000 |
Polos 5mm 120″x84″ (305cm x 213cm) | Rp.190.000 |
Polos 8mm 120″x84″ (305cm x 213cm) | Rp.1.258.000 |
Polos 10mm 120″x84″ (305cm x 213cm) | Rp.45.500 |
Polos 12mm 120″x84″ (305cm x 213cm) | Rp.166.500 |
DarkGrey 3mm 60″x48″ (153cm x 122cm) | Rp.747.000 |
DarkGrey 5mm 60″x48″ (153cm x 122cm) | Rp. 60.000 |
DarkGrey 5mm 80″x36″ (203cm x 91,5cm) | Rp. 750.000 |
DarkGrey 5mm 80″x40″ (203cm x 102cm) | Rp. 45.000 |
DarkGrey 5mm 96″x72″ (244cm x 183cm) | Rp. 158.500 |
DarkGrey 5mm 120″x84″ (305cm x 213cm) | Rp. 726.000 |
Cermin 3mm 60″x48″ (153cm x 122cm) | Rp. 93.500 |
Cermin 5mm 60″x48″ (153cm x 122cm) | Rp. 455.000 |
Cermin 5mm 72″x48″ (183cm x 122cm) | Rp. 87.000 |
Cermin 5mm 96″x72″ (244cm x 183cm) | Rp. 390.000 |
Cermin 5mm 120″x84″ (305cm x 213cm) | Rp. 390.000 |
DarkBlue 5mm 60″x48″ (153cm x 122cm) | Rp. 390.000 |
ES 5mm 84″x48″ (213cm x 122cm) | Rp. 390.000 |
Green 5mm 84″x60″ (213cm x 153cm) | Rp. 390.000 |
Green 5mm 96″x60″ (244cm x 153cm) | Rp. 390.000 |
Green 8mm 120″x84″ (305cm x 213cm) | Rp. 390.000 |
DarkGrey 6mm 120″x84″ (305cm x 213cm) | Rp. 390.000 |
DarkGrey 8mm 120″x84″ (305cm x 213cm) | Rp. 390.000 |
- Pilihan ukuran dan warna kaca tempered
Pilihan Ukuran |
Tebal 3mm |
Tebal 4mm |
Tebal 5mm |
Tebal 6mm |
Tebal 8mm |
Tebal 10mm |
Tebal 12mm |
Tebal 15mm |
Pilihan Warna |
Clear |
Darkgrey |
Mislite |
Stopsol |
- Pilihan ukuran kaca laminated untuk kanopi
Komposisi(Kaca+PVB+Kaca) | Tebal (mm) | Perkiraan harga per M2 |
3mm+0.38+3mm | 6.38 | Rp 210.000,- |
5mm+0.38+3mm | 8.38 | Rp 210.000,- |
4mm+0.38+4mm | 8.38 | Rp 210.000,- |
5mm+0.38+5mm | 10.38 | Rp 210.000,- |
6mm+0.38+4mm | 10.38 | Rp 210.000,- |
6mm+0.38+5mm | 11.38 | Rp 210.000,- |
6mm+0.38+6mm | 12.38 | Rp 210.000,- |
6mm+0.76+8mm | 14.76 | Rp 210.000,- |
3mm+0.38+3mm | 16.76 | Rp 210.000,- |
5mm+0.38+3mm | 18.76 | Rp 210.000,- |
4mm+0.38+4mm | 20.76 | Rp 210.000,- |
5mm+0.38+5mm | 22.76 | Rp 210.000,- |
6mm+0.38+4mm | 24.76 | Rp 210.000,- |
6mm+0.38+5mm | 25.76 | Rp 210.000,- |
6mm+0.38+6mm | 27.76 | Rp 210.000,- |
6mm+0.76+8mm | 30.76 | Rp 210.000,- |
6mm+0.76+8mm | 35.14 | Rp 210.000,- |
6mm+0.76+8mm | 39.14 | Rp 210.000,- |
Fungsi Kaca pada Konstruksi
Karena terbukti menawarkan banyak keuntungan pada sebuah konstruksi, kaca memiliki beberapa fungsi utama. Selain digunakan untuk pintu dan jendela, kaca juga sering digunakan untuk :
- Dinding sebuah konstruksi
- Atap sebuah konstruksi (kanopi)
- Lantai sebuah bangunan
- Simpulan
Harga Kaca Konstruksi dari Berbagai Pilihan Jenis & Ukuran
- Harga Kaca Bening Tebal 3 mm s.d 10 mm
Tebal | Satuan | Harga |
3 mm | m2 | Rp 90.000,- |
5 mm | m2 | Rp 97.500,- |
8 mm | m2 | Rp 150.000,- |
10 mm | m2 | Rp 210.000,- |
- Harga Kaca Rayben per m2
Tebal | Satuan | Harga |
3 mm | m2 | Rp 75.000,- |
5 mm | m2 | Rp 72.500,- |
8 mm | m2 | Rp 135.000,- |
10 mm | m2 | Rp 230.000,- |
- Harga Kaca Tempered
Tebal | Jenis | Satuan | Harga |
5 mm | clear tempered | m2 | Rp 210.000,- |
6 mm | clear tempered | m2 | Rp 260.500,- |
8mm | clear tempered | m2 | Rp 385.000,- |
10 mm | clear tempered | m2 | Rp 410.000,- |
12 mm | clear tempered | m2 | Rp 460.000,- |
15 mm | clear tempered | m2 | Rp 1.970.000,- |
19 mm | clear tempered | m2 | Rp 2.470.000,- |
- Harga Kaca Es 3 mm & Kaca Warna 5 mm Biru & Hijau
Jenis | Tebal | Satuan | Harga |
Kaca Es | 3 mm | m2 | Rp 95.000,- |
Kaca Warna | 5 mm | m2 | Rp 105.000,- |
- Harga Semua Jenis dan Merek Kaca
Jenis | Tebal | Satuan | Harga |
Kaca Patri | 3 mm | m2 | Rp.860 ribu – Rp.2 juta |
Kaca Grafir Airbrush (3D) | 5 mm | m2 | Rp.710 ribu – Rp.1,7 juta |
Kaca Grafir Airbrush (3D) | 8mm | m2 | Rp.710 ribu – Rp.1,7 juta |
Kaca Grafir Airbrush (Sandblasting) | 3 mm | m2 | Rp.710 ribu – Rp.1,7 juta |
Kaca Grafir Airbrush (Sandblasting) | 5 mm | m2 | Rp.710 ribu – Rp.1,7 juta |
Kaca Grafir Airbrush (Sandblasting Kaca Cermin) | 8 mm | m2 | Rp.710 ribu – Rp.1,7 juta |
Kaca Grafir (3D) | 3 mm | m2 | Rp.710 ribu – Rp.1,7 juta |
Kaca Grafir (3D) | 5 mm | m2 | Rp.710 ribu – Rp.1,7 juta |
Kaca Grafir (Sandblasting) | 5 mm | m2 | Rp.560 ribu – Rp.1,5 juta |
Kaca Grafir (Sandblasting) | 8 mm | m2 | Rp.560 ribu – Rp.1,5 juta |
Kaca Grafir (Sandblasting) | 3 mm | m2 | Rp.560 ribu – Rp.1,5 juta |
Kaca Grafir (Sandblasting Kaca Cermin) | 5 mm | m2 | Rp.560 ribu – Rp.1,5 juta |
Kaca Grafir (Sandblasting Kaca Cermin) | 8 mm | m2 | Rp.560 ribu – Rp.1,5 juta |
Kaca Patri (Kuningan) | 3 mm | m2 | Rp.1,7 juta – Rp.2,7 juta |
Kaca Inlay | 5 mm | m2 | Rp.1,7 juta – Rp. 2,5 juta |
Kaca Inlay | 3 mm | m2 | Rp.1,7 juta – Rp. 2,5 juta |
Kaca Patri (Airbrush) | 5 mm | m2 | Rp.1,7 juta – Rp. 2,5 juta |